Rakyat Kecil dan Ilusi Ketidakberdayaan
Sering terdengar di ruang-ruang perbincangan: rakyat kecil tidak bisa korupsi . Seakan korupsi hanyalah dosa kaum bersafari resmi, para penguasa yang bermain anggaran dalam gedung-gedung megah. Namun benarkah demikian? Ataukah ini sekadar ilusi untuk membenarkan luka-luka moral yang kita enggan akui? Kemiskinan memang kerap disebut sebagai alasan, tetapi ia juga bisa menjadi pintu bagi pelanggaran yang tak kalah berbahaya. Ketika kebutuhan mendesak bertemu peluang yang abu-abu, di situlah godaan untuk menyimpang tumbuh subur. Serangan fajar diterima tanpa banyak tanya. Tanah negara dijual diam-diam demi sesuap nasi. Bangunan liar berdiri gagah di atas hak milik negara tanpa izin ataupun rasa bersalah. Bahkan ada kisah nyata pemerintah kota menyediakan lapak gratis untuk berdagang, namun alih-alih dimanfaatkan sebagaimana mestinya, lapak itu disewakan kepada orang lain. Ironisnya, si penerima fasilitas justru berjualan di trotoar, menambah semrawut wajah kota yang sudah lelah. Bukank...